Di sore itu,di sudut taman kota,kita bertemu.Tidak hanya berdua. Kita tengah menunggu yang lainnya.Sebenarnya, kita sudah lama bertemu sebelumnya. Akan tetapi, mengenalmu adalah hal yang baru bagiku. Kita baru saja berkenalan seminggu yang lalu karena satu hal yang memang sudah ditakdirkan. Mau tidak mau,beberapa hari terakhir aku harus menjalin komunikasi denganmu. Tidak ada yang istimewa. Aku bukan orang yang mudah terpesona pada pandangan pertama. Meski Aku mempercayai adanya jatuh cinta pada pandangan pertama,tetapi kali ini aku berani taruhan bahwa aku tak mengalaminya.Bahkan,aku mungkin memang belum pernah mengalaminya. Kita bertemu. Ada yang lain juga. Bukan hanya kita. Kau memulainya dengan salam santunmu. Kau memang pemimpin kelompok ini. Akan tetapi,melihatmu berbicara di dalam forum seperti ini adalah hal kedua yang baru bagiku. Begitu mudah kau membawa suasana menjadi hikmat . Lihat,semua mata tertuju padamu. Sesekali mereka tersenyum penuh harapan oleh kata-katamu. Begit...
Apa yang kamu tulis adalah tentang apa yang kamu rasakan, yang kamu alami, dan kamu ciptakan sendiri. Semua tentang kenangan yang terukir dalam setumpuk kata dan rasa. Meski itu tak berharga bagimu, tetapi begitu berarti bagiku. Inilah aku dan berupa-rupa kisahku. "Sampai di bilangan mana Aku boleh berhenti menghitung hari demi hari menantimu disini dalam derap rasa rindu sekaligus haru." (Nesty Alisa)