Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Rindu (3)

"Jaga diri baik-baik di sana." Hatiku berdesir mendengar nasihatnya. Padahal nasihat itu adalah nasihat yang biasa diucapkan siapapun kepada mereka yang hidup jauh di rantau. Tapi, aku tidak tahu ada atmosfer yang berbeda kali ini. Terdengar berat nafasmu. Tetapi, aku masih mendengar suara yang hangat dan tengah tersenyum itu. "Ya Rabb,sembuhkan dia. Jadikan sakitnya sebagai penggugur dosa-dosanya. Masukkan dia kepada golongan orang-orang yang saleh," lirihku dengan mata yang berkaca-kaca. Aku tidak ingin memikirkan hal buruk yang akan terjadi padamu. Bukankah ia bisa datang kapan saja? Terlepas dari kau sehat ataupun sakit, tua maupun muda. Tetapi, mengapa setelah mendengarmu berkata-kata,tangisku hampir saja meledak. Kutahan. Ada yang membuncah di dadaku. Nafasku seketika sesak. Rindu. Rindu sekali aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin menemanimu setiap malam dan melantunkan ayat-ayat cintaNya seperti kala kakek sedang sakit dulu. Aku mencintaimu. Aku ingin...

Penantian

Penantian bukan tentang menunggu kepastian karena janji itu sudah terbukti jauh puluhan bahkan ribuan tahun yang silam. Penantian bukan tentang berlarut-larut dalam angan dan harapan karena hanya akan menjadikan luka bila tak kesampaian. Penantian bukan tentang memendam perasaan karena lama-kelamaan yang terpendam pun perlahan akan meruntuhkan bila tak dibaluti dengan ketaqwaan. Penantian bukan pula tentang mengumbar perhatian karena hanya akan menjadikan peluang syetan untuk menyesatkan. Penantian itu tentang memantaskan diri menjadi insan yang dicintai Illahi. Penantian itu tentang senantiasa berbenah diri dan hati dalam ketaatan untuk menciptakan peradaban yang madani. Penantian itu tentang menyempurnakan separuh iman yang lain sebelum disempurnakan. Panantian itu tentang aku, kamu, mereka, dan kita yang bersama melangkah mencari ridha-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang benar dalam menanti. Aamiin. -Nesty Alisa-

Pertanyaan dan Jawaban

Aku percaya bahwa setiap pertanyaan pasti akan bertemu dengan jawaban. Sekarang ataupun nanti. Segera ataupun tertunda. Cepat ataupun lambat. Saat kau berambisi untuk menemukan bahkan saat kau mulai menyerah atas kemungkinan setiap jawaban hingga mungkin kau bahkan (hampir) lupa pernah menanyakan. Aku percaya bahwa Allah selalu punya cara untuk mempertemukan keduanya. Karena jawaban adalah hadiah dari sebuah usaha pencarian. Mungkin suatu waktu kau pernah mengalami saat dimana satu atau bahkan banyak pertanyaan yang belum kau temui jawabannya hingga saat ini. Pada akhirnya, kau pun berhenti untuk mencari dan mulai tak peduli. Akan tetapi, bila pertanyaan dan jawaban itu sejatinya adalah suatu hal yang bermanfaat bagimu, suatu saat pasti akan ada saja cara Allah mempertemukan keduanya. Bisa jadi jawaban itu ditemukan dari orang lain yang secara tidak sengaja mengatakannya padamu. Bahkan mungkin dia muncul dan terlintas begitu saja di pikiranmu ketika kau sedang santainya menikmati...

Hujan

Di ruang ujian. " Wah,udah pada ngumpulin. Masih sisa waktu banyak." Seru salah seorang temanku,sebut saja Arya (bukan nama sebenarnya), yang duduk di sebelahku.  Aku hanya diam saja mendengar celotehnya sembari menggoreskan pensilku di lembar kertas buram. Menggambar,meski tidak bagus dan cenderung acak-acakan. Tiba-tiba Arya mendongakkan kepalanya ke kertas yang sedang kugambari.  " Mending kamu nulis aja deh." "Males. Eh,tapi itu ide yang bagus. Mumpung lagi hujan nih. " Alhasil,mengalirlah guratan-guratan yang tidak jelas itu. Ya, Arya adalah salah satu teman yang biasa membaca tulisan-tulisan random yang kutulis di halaman belakang buku kuliahku.  "Udah selesai nih." "Mana? Sini aku mau baca." "Nah." Beberapa saat kemudian.  " Dasar baperan" "Lha,suka-suka lah -_-"  Dan kami pun keluar ruangan meski waktu masih tinggal beberapa menit lagi. ----------------...

Cinta

Sebut saja namanya cinta. Ia amat terkenal di kalangan remaja. Terkenal di antara muda-mudi yang hatinya sedang berbunga-bunga. Mereka berlomba-lomba mencarinya. Bahkan,sampai tak tidur semalaman dibuatnya. Adapula yang malu-malu saat bertemu dengan yang dicinta. Berbisik-bisik saat mengetahui yang dipuja sedang didekat mereka. Senyum sumringah saat tak sengaja berjumpa. Mereka menamai diri mereka sedang jatuh cinta. Lidah kelu dan kaku saat ingin mengatakannya. Akan tetapi, cinta ini sudah ada sejak dulu kala. Bahkan, sebelum jiwa-jiwa itu dilahirkan ke dunia. Di dalam rahim sang bunda. Sebelum ruh-ruh itu ditiupkan. Sebelum Adam dan Hawa diturunkan. Bahkan ketika Adam kesepian di dalam surga. Diciptakannya Hawa dari tulang rusuknya dan mereka saling jatuh cinta. Itulah cinta dari sang Maha Cinta Yang Kuasa. Akan tetapi, fenomena yang tak kalah serunya adalah saat muda-mudi jatuh cinta. Beberapa sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka yang terkena virusnya. Bukannya me...

Akankah masih sama (juga)

Di sudut waktu yang berbeda,kutemukan engkau masih sama. Masih sama seperti saat pertama kali kita berjumpa. Pesona jingga yang masih sama. Menawannya dirimu yang masih sama. Aku pun masih sama,tertawan dalam indahnya hadirmu. Hanya saja,aku ingin sejenak lebih lama menikmati pesonamu itu. Karena akhir-akhir ini aku sudah jarang menemuinya. Jika semua masih sama, akankah kau masih membenci awan hitam yang menutupimu? (Awan hitam dan senja)

Rindu(2)

Tentangmu yang berirama dalam relungku Tentangmu yang buatku berkata rindu Tentangmu yang buatku tersipu Tentangmu yang diam2 namanya kusebut dalam kidung doaku Tentangmu yang menghadirkan embun di kalbu Tentangmu yang sinari impianku Tentangmu yang membuatku bisu Tentangmu yang membuatku mengenal harapan Akankah kau mau membersamaiku Sedang aku dan malamku terlalu sendu Dalam sujud-sujud harap letihku mengadu Akankah kau sudi menemaniku?