"Jaga diri baik-baik di sana."
Hatiku berdesir mendengar nasihatnya. Padahal nasihat itu adalah nasihat yang biasa diucapkan siapapun kepada mereka yang hidup jauh di rantau.
Tapi, aku tidak tahu ada atmosfer yang berbeda kali ini. Terdengar berat nafasmu. Tetapi, aku masih mendengar suara yang hangat dan tengah tersenyum itu.
"Ya Rabb,sembuhkan dia. Jadikan sakitnya sebagai penggugur dosa-dosanya. Masukkan dia kepada golongan orang-orang yang saleh," lirihku dengan mata yang berkaca-kaca.
Aku tidak ingin memikirkan hal buruk yang akan terjadi padamu. Bukankah ia bisa datang kapan saja? Terlepas dari kau sehat ataupun sakit, tua maupun muda. Tetapi, mengapa setelah mendengarmu berkata-kata,tangisku hampir saja meledak. Kutahan. Ada yang membuncah di dadaku. Nafasku seketika sesak. Rindu. Rindu sekali aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin menemanimu setiap malam dan melantunkan ayat-ayat cintaNya seperti kala kakek sedang sakit dulu. Aku mencintaimu. Aku ingin kau segera sembuh.
"Maafkan aku yang terkadang luput mendoakanmu. Mendoakan kesehatan dan kebahagiaanmu. sungguh, kini aku rindu ingin mencium dan memelukmu seperti yang sering kulakukan ketika bertemu denganmu."
"Aku rindu," lirihku.
(Dalam temaram malam yang pilu,NA)
Hatiku berdesir mendengar nasihatnya. Padahal nasihat itu adalah nasihat yang biasa diucapkan siapapun kepada mereka yang hidup jauh di rantau.
Tapi, aku tidak tahu ada atmosfer yang berbeda kali ini. Terdengar berat nafasmu. Tetapi, aku masih mendengar suara yang hangat dan tengah tersenyum itu.
"Ya Rabb,sembuhkan dia. Jadikan sakitnya sebagai penggugur dosa-dosanya. Masukkan dia kepada golongan orang-orang yang saleh," lirihku dengan mata yang berkaca-kaca.
Aku tidak ingin memikirkan hal buruk yang akan terjadi padamu. Bukankah ia bisa datang kapan saja? Terlepas dari kau sehat ataupun sakit, tua maupun muda. Tetapi, mengapa setelah mendengarmu berkata-kata,tangisku hampir saja meledak. Kutahan. Ada yang membuncah di dadaku. Nafasku seketika sesak. Rindu. Rindu sekali aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin menemanimu setiap malam dan melantunkan ayat-ayat cintaNya seperti kala kakek sedang sakit dulu. Aku mencintaimu. Aku ingin kau segera sembuh.
"Maafkan aku yang terkadang luput mendoakanmu. Mendoakan kesehatan dan kebahagiaanmu. sungguh, kini aku rindu ingin mencium dan memelukmu seperti yang sering kulakukan ketika bertemu denganmu."
"Aku rindu," lirihku.
(Dalam temaram malam yang pilu,NA)
Komentar
Posting Komentar