Foto oleh Nesty Alisa |
Tak ada yang lebih memilukan dari kerinduan yang tanpa arah. Kau tidak tahu keberadaannya. Kau tidak pernah tahu kabar beritanya."Ketika rindu mendera sedalam-dalamnya, tak ada obat yang paling mujarab baginya, kecuali pertemuan."
Akan tetapi, tak
ada yang lebih romantis dari pertemuan tanpa rencana yang kau kenal itu sebagai
takdir. Ketika rindu mendera sedalam-dalamnya, tak ada obat yang paling
mujarab baginya, kecuali pertemuan. Apalagi, disaat kau sedang rindu-rindunya,
dia hadir tiba-tiba membawa senyum keindahan yang mempesona. Sempurna sudah
rindu yang kini telah terbayarkan oleh perjumpaan, meski sesaat. Sempurna
pulalah sang perindu menganggap semua itu memang takdir yang indah antar dia dan
dirinya untuk berjumpa.
Kau yang saat
ini terus mengganguku. Entah mengapa, hal itu terus saja mengusik kesendirian
yang senantiasa kupertahankan. Aku adalah orang yang cinta pada kesunyian. Akan
tetapi, bersamamu menjadikanku larut dalam keramaian. Aku adalah orang yang
senantiasa menyendiri, tapi semenjak mengenalmu aku selalu ingin jadi orang yang berbagi.
Entah bagaimana pesonamu berhasil menyihirku hingga aku tak lagi suka sendiri.
Akhir-akhir ini, aku seringkali memikirkan
tentangmu. Entah mengapa kerinduan itu datang tanpa permisi. Bertamu tanpa
izin. menyelinap masuk ke lubuk hati. Diam-diam bibir ini ikut turut menyebut namamu
dalam harap dan doaku. Diam-diam kutuliskan surat-surat rindu yang entah kapan
akan kau baca. Diam-diam pula kuukirkan bait-bait aksara kata yang semuanya tentangmu.
Kamu. Yang sebenarnya juga tidak kutahu.
Komentar
Posting Komentar