Waktu kembali mengusik kebekuanku
Telah lama hilang sajak tentangnya dalam anganku
Simponi rindu yang telah memudar seiring berjalannya waktu
Pintu harap yang telah kucoba tutup rapat
Nyanyian sendu yang tak lagi pernah kuucap
Rasa yang hadir bersamanya yang dengan kenaifanku ku tepis begitu saja,
Kini menjadi satu,
menyerbuku agar aku tak semakin terlelap
Perlahan tapi pasti,
Bayangannya yang dulu bias,kini mulai terlukiskan kembali
Aku meraba-raba,mencari-cari jejaknya dalam setumpuk memoriku
kurangkai lagi,kisah-kisah yang sempat terlupakan
Kususun lagi,kata yang dulu sempat ku abaikan
Siapkah aku?
Ketika pernah ku azzamkan tak dulu ingin mengenalnya
Tapi mengapa,waktu kembali hadirkan dia di hadapku
Menggugah jiwa,membangunkanku dari tidur nan amat panjang
Membuatku tak lagi larut dalam mimpi indah terlalu dalam
Menghadirkan kenyataan yang walau itu belum pasti menjanjikan
Aku ingin mengenal kenyataan,
Walau kadang dia menghianati harapan
Tapi aku rela,asalkan dia tetap bersamaku
Bukankah aku perlu mengenalnya?
Bukankah dia jadikanku tahu lebih dari sekedar kata?
Sajak-sajak itu..
simponi itu...
mereka tercipta karena dia ada..
Tidakkah kau percaya aku akan baik-baik saja?
Bukankah karena dia,aku memiliki jalan untuk pulang?
Bukankah karena dia aku tak tersesat di persimpangan jalan?
Seperti halnya dia pada Rabb-ku,aku menemukan cahaya dalam kegelapan...
Tidakkah kau juga ingin mengenalnya?
Asal kau tahu saja,itulah apa yang kusebut cinta :)
(Dalam Keraguan,2015)
-NA-
Telah lama hilang sajak tentangnya dalam anganku
Simponi rindu yang telah memudar seiring berjalannya waktu
Pintu harap yang telah kucoba tutup rapat
Nyanyian sendu yang tak lagi pernah kuucap
Rasa yang hadir bersamanya yang dengan kenaifanku ku tepis begitu saja,
Kini menjadi satu,
menyerbuku agar aku tak semakin terlelap
Perlahan tapi pasti,
Bayangannya yang dulu bias,kini mulai terlukiskan kembali
Aku meraba-raba,mencari-cari jejaknya dalam setumpuk memoriku
kurangkai lagi,kisah-kisah yang sempat terlupakan
Kususun lagi,kata yang dulu sempat ku abaikan
Siapkah aku?
Ketika pernah ku azzamkan tak dulu ingin mengenalnya
Tapi mengapa,waktu kembali hadirkan dia di hadapku
Menggugah jiwa,membangunkanku dari tidur nan amat panjang
Membuatku tak lagi larut dalam mimpi indah terlalu dalam
Menghadirkan kenyataan yang walau itu belum pasti menjanjikan
Aku ingin mengenal kenyataan,
Walau kadang dia menghianati harapan
Tapi aku rela,asalkan dia tetap bersamaku
Bukankah aku perlu mengenalnya?
Bukankah dia jadikanku tahu lebih dari sekedar kata?
Sajak-sajak itu..
simponi itu...
mereka tercipta karena dia ada..
Tidakkah kau percaya aku akan baik-baik saja?
Bukankah karena dia,aku memiliki jalan untuk pulang?
Bukankah karena dia aku tak tersesat di persimpangan jalan?
Seperti halnya dia pada Rabb-ku,aku menemukan cahaya dalam kegelapan...
Tidakkah kau juga ingin mengenalnya?
Asal kau tahu saja,itulah apa yang kusebut cinta :)
(Dalam Keraguan,2015)
-NA-
Komentar
Posting Komentar