Foto oleh sahabat penulis |
Entah kamu atau aku, si manusia bisu
Aku mengutuk diriku yang tidak mampu angkat bicara lebih dulu
Begitupun kamu yang lebih banyak tersenyum seolah mengacuhkanku
Aku yang tidak mampu berkata-kata
Dan kamu yang tetap diam saja menungguku bicara
Sampai berapa lama?
Bukankah kamu seorang presentator yang begitu lihai memainkan kata?
Bukankah kamu seorang orator yang mampu menggugah semangat jiwa?
Bukankah kamu begitu pandai merangkaikan aksara demi aksara?
Lalu, mengapa kamu diam saja dan tak bicara
Sampai berapa lama aku harus menunggumu angkat suara
Sampai malam mulai menjelma?
Bukankah itu pertanda perpisahan semakin nyata
Lalu, aku harus bagaimana?
Kau tahu aku adalah patung tanpa ekspresi saat ada kamu
Atau kau tengah mengolok-ngolokku
Ah, kau ini si manusia bisu, di hadapanku
Komentar
Posting Komentar