-Menghela napas yang panjang-
Saat yang lain masih enggan terbangun dari kasurnya kita malah sudah membuat janji untuk bertemu sejak lama di kala embun masih menggelayut mesra di ujung-ujung daun. Sapaan hangat sang mentari menemani setiap pertemuan yang kita jalani. Aku dan kau menjadi kita untuk membangun ukhuwah atas dasar cinta karenaNya. Meski jatuh bangun membangun rasa yang tentunya sangat tidak mudah,tapi kita pernah bertahan walau pada akhirnya terhapuskan. Entah itu oleh ego ataupun untuk kebaikan. Dan sejak semua itu berlalu, kucari-cari yang serupa seperti kalian. Yang menenangkan di dalam ketidakjelasan sekalipun. Yang menyemangatkan ketika lelah mulai menghampiri. Ada saja yang membuatku tersenyum karenamu,karena kalian.
Aku lelah mencari. Tak ada yang mampu menyamai. Akan tetapi, semesta berkonspirasi mengingatkanku kembali pada setiap perjalanan yang telah terlewati. Dan kutemui kita tersimpan di sudut-sudut memori. Seketika,sekelebat rindu pun menghantui. Ya,Aku rindu.
Apakah rindu tidak mampu menjadi alasan untuk kita saling menyapa kembali?
Karena dari sekian banyaknya tempat yang kusinggahi aku masih berharap kalian adalah salah satu pilihan tempat untuk pulang. Mungkin ada yang tidak paham dan mengganggap ini berlebihan. Tapi percuma bila kujelaskan. Ketika kamu menolak untuk dipahamkan, tentu aku pun tak mau bersusah payah untuk menjelaskan. Disini rasanya netral,tak peduli kau darimana,asalkan itu masih di jalanNya.itu saja, satu-satunya hal yang membuatku nyaman.
Hai kesatria 9 ku. Aku rindu. Semoga kita kembali bersatu. Jika tidak di dunia,semoga di surga. Aamiin.
"Kita memang tidak bisa mengumpulkan semuanya sekarang,tapi akan ada waktu dimana kita semua akan dikumpulkan bersama yakni di Padang Mahsyar." (YY,2015)
-Nesty Alisa,Ditulis dengan Rasa Rindu-
Saat yang lain masih enggan terbangun dari kasurnya kita malah sudah membuat janji untuk bertemu sejak lama di kala embun masih menggelayut mesra di ujung-ujung daun. Sapaan hangat sang mentari menemani setiap pertemuan yang kita jalani. Aku dan kau menjadi kita untuk membangun ukhuwah atas dasar cinta karenaNya. Meski jatuh bangun membangun rasa yang tentunya sangat tidak mudah,tapi kita pernah bertahan walau pada akhirnya terhapuskan. Entah itu oleh ego ataupun untuk kebaikan. Dan sejak semua itu berlalu, kucari-cari yang serupa seperti kalian. Yang menenangkan di dalam ketidakjelasan sekalipun. Yang menyemangatkan ketika lelah mulai menghampiri. Ada saja yang membuatku tersenyum karenamu,karena kalian.
Aku lelah mencari. Tak ada yang mampu menyamai. Akan tetapi, semesta berkonspirasi mengingatkanku kembali pada setiap perjalanan yang telah terlewati. Dan kutemui kita tersimpan di sudut-sudut memori. Seketika,sekelebat rindu pun menghantui. Ya,Aku rindu.
Apakah rindu tidak mampu menjadi alasan untuk kita saling menyapa kembali?
Karena dari sekian banyaknya tempat yang kusinggahi aku masih berharap kalian adalah salah satu pilihan tempat untuk pulang. Mungkin ada yang tidak paham dan mengganggap ini berlebihan. Tapi percuma bila kujelaskan. Ketika kamu menolak untuk dipahamkan, tentu aku pun tak mau bersusah payah untuk menjelaskan. Disini rasanya netral,tak peduli kau darimana,asalkan itu masih di jalanNya.itu saja, satu-satunya hal yang membuatku nyaman.
Hai kesatria 9 ku. Aku rindu. Semoga kita kembali bersatu. Jika tidak di dunia,semoga di surga. Aamiin.
"Kita memang tidak bisa mengumpulkan semuanya sekarang,tapi akan ada waktu dimana kita semua akan dikumpulkan bersama yakni di Padang Mahsyar." (YY,2015)
-Nesty Alisa,Ditulis dengan Rasa Rindu-
Komentar
Posting Komentar