Semilir angin berhembus ayunkan dahan dan rerumputan
berirama memecah sunyi dalam kegelapan
menyusup diantara bilah-bilah bambu
hingga menusuk hati-hati yang pilu
Cahaya temaram rembulan berpendar menyelimuti wajah itu
kemelut rindu merampas cahaya di wajahmu
sendu berselimutkan kelabu
memaksa takdir segera menghentikan waktu agar bertemu
wahai jiwa yang tengah merindu,
sadarilah, aku selalu bersamamu
menikmati setiap bisikan lirih saat kau sebut namaku dalam doamu
aku selalu disampingmu
menggenggam jemarimu lewat kidung doaku
Aku ada di hatimu
tengah menunggu pertemuan saat kita dipersatukan
wahai jiwa perindu
mengapa engkau masih saja bermuram durja
Kata-katamu seakan tertahan tanpa asa
tidakkah kau percaya
janji Tuhan itu nyata
kita akan bertemu dalam cintaNya,jika kau percaya..
(Ditulis untukku dan jiwa-jiwa yang tengah merindu)
berirama memecah sunyi dalam kegelapan
menyusup diantara bilah-bilah bambu
hingga menusuk hati-hati yang pilu
Cahaya temaram rembulan berpendar menyelimuti wajah itu
kemelut rindu merampas cahaya di wajahmu
sendu berselimutkan kelabu
memaksa takdir segera menghentikan waktu agar bertemu
wahai jiwa yang tengah merindu,
sadarilah, aku selalu bersamamu
menikmati setiap bisikan lirih saat kau sebut namaku dalam doamu
aku selalu disampingmu
menggenggam jemarimu lewat kidung doaku
Aku ada di hatimu
tengah menunggu pertemuan saat kita dipersatukan
wahai jiwa perindu
mengapa engkau masih saja bermuram durja
Kata-katamu seakan tertahan tanpa asa
tidakkah kau percaya
janji Tuhan itu nyata
kita akan bertemu dalam cintaNya,jika kau percaya..
(Ditulis untukku dan jiwa-jiwa yang tengah merindu)
Komentar
Posting Komentar