Tahukah bagaimana rasanya menanti hujan di tengah panasnya padang pasir? Mentari terus saja menyengat tanpa ampun meski raga telah menyerah kalah. Atau pernahkah kau rasakan menunggu hujan di tengah tanah gersang? Ketika mentari bersinar terik sepanjang hari,dimana senyumnya tak lagi hangat seperti biasa. Lantas malam berakhir dengan gigitan-gigitan dingin yang membekukan hingga ke hati. Tahukah engkau bagaimana rasanya? Sementara oase masih jauh dari genggaman. Meranggas. Meradang. Tapi jiwa belum menyerah. Masih tersisa,meski itu hanyalah harapan. Akan tetapi, coba kau lihat langit siang ini. Dia kembali menebarkan harapannya. Dihadirkannya mendung berkelebat hitam. Pekat lagi mencekam. Gemuruh petir yang bersahut-sahutan membuat langit semakin kelam dan menakutkan. Aku berlari kian kemari, mencari-cari sebuah kepastian. "Akankah turun hujan?" Sementara angin terus berhembus menghempaskan ombak ke tepian. Menderu-deru hingga badai memecah gelombang di lautan. Harapan itu k...
Apa yang kamu tulis adalah tentang apa yang kamu rasakan, yang kamu alami, dan kamu ciptakan sendiri. Semua tentang kenangan yang terukir dalam setumpuk kata dan rasa. Meski itu tak berharga bagimu, tetapi begitu berarti bagiku. Inilah aku dan berupa-rupa kisahku. "Sampai di bilangan mana Aku boleh berhenti menghitung hari demi hari menantimu disini dalam derap rasa rindu sekaligus haru." (Nesty Alisa)